- PENDAHULUAN
- SEJARAH PERKEMBANGAN
- RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
- PENCEGAHAN EPIDEMIOLOGI
- KLASIFIKASI PENYAKIT
- INFERENSI KAUSA
- DESIGN STUDI
- UKURAN FREKUENSI
- APLIKASI EPIDEMIOLOGI
‐KONSEP PENYIDIKAN WABAH
(KLB)
‐SURVEILLANCE EPIDEMIOLOGI
‐PROGRAM SCREENING
- SUBYEK & OBYEK EPIDEMIOLOGI
Masalah Kesehatan :
* Penyakit Infeksi/ menular
* Penyakit Non menular
* Masalah Kesehatan Lain :
‐program KB
‐program perbaikan lingk. Pemukiman
‐program pengadaan& sarana pely. kesehatan
- SASARAN : Populasi manusia
- MENGUKUR & MENGANALISA FREKUENSI + PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN
EPIDEMILOGI : SEJARAH DAN BATASAN
- PENGGUNAAN EPIDEMIOLOGI
tidak terbatas pada kajian penyakit menular / wabah, meluas berbagai
bidang kajian baik pengetahuan kesehatan & kedokteran juga diluar bidang
tersebut.
- BATASAN EPIDEMILOGI
tidak pernah dapat memberikan definisi yang sama, menyesuaikan dengan
perkembangan manuasia.
- JAMAN PRASEJARAH
Penyembuhan dengan ramuan sederhana dari bahan yang ada di alam.
- PERADABAN KUNO
INDIA(5000 SM–kitab suci Weda)sistem kedokteran ‘Ayurweda’ Science of
life.
DATARAN TIONGKOK(2700 SM) Kedokteran Kuno Mesir.
KUNO(1500 SM) Pengetahuan Kedokteran (medical manuscript).
YUNANI KUNOAesculapius(dewa penyembuhan) anaknya ‘HYGIEA’
dipuja sebagai Dewi (Goddess) Kesehatan dan
kebersihan (HYGIENE).
HIPPOCRATES (460‐377SM)
Bp Kedokteran Modern kejadian penyakit karena
kontak dengan jasad hidup, penyakit berkaitan dengan
lingkungan eksternal dan internal
INGGRIS (1775)saat terjadi wabah pes suatu
cabang ilmu kedokteran yang mengobati wabah
(epidemi dan logos)
HIRSCH (1883) Gambaran kejadian, penyebaran jenis‐
jenis penyakit pada manusia saat tertentu di berbagai tempat di
bumi dan mengaitkan dengan kondisi eksternal.
FROST(1927) Ilmu yang mempelajari
fenomena masal dari penyakit infeksi.
GREENWOOD (1934) Pengetahuan tentang penyebaran (distribusi) penyakit atau kondisi
dalam suatu populasi dan faktor‐faktor yang mempengaruhi penyebaran tadi.
MORIS (1967) Pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.
Taylor (1967) Studi tentang sehat dan penyakit dari suatu populasi tertentu.
MACMAHON, PUGH & IPSEN (1970) Studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi
penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi seperti itu.
ABDEL R OMRAN (1974) Studi dari berbagai peristiwa diantara kelompok di masayarakat.
Epi= pada demos= masyarakat logos= ilmu/ pengetahuan
Epidemiologi : suatu studi tentang kejadian di masyarakat.
LAST (1988)Ilmu tentang distribusi dan determinan –determinan dari keadaan atau kejadian yang
berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta penerapannya untuk
mengendalikan masalah‐masalah kesehatan.
EPIDEMIOLOGI
THE STUDY OF THE DISTRIBUTION AND DETERMINANTS OF HEALTH-RELATED STATES OR EVENTS IN SPECIFIED POPULATIONS, AND THE APPLICATION OF THIS STUDY TO CONTROL OF HEALTH PROBLEMS (Last, 1988)
Ilmu tentang distribusi dan determinan-determinan dari keadaan atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta penerapan dari ilmu ini guna mengendalikan masalah-masalah kesehatan
•
Perkembangan secara alamiah suatu penyakit (tanpa intervensi/ campur tangan medis) sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.
PROSES PERJALANAN PENYAKIT SECARA UMUM DAPAT DIBEDAKAN ATAS :
1. Tahap Pre Patogenesis (Stage of Susceptibility)
2. Tahap Inkubasi (Stage of Presymtomatic Disease)
3. Tahap Penyakit Dini (Stage of Clinical Disease)
4. Tahap Penyakit Lanjut
5. Tahap Akhir Penyakit
Fase pra‐patogenesis
Interaksi Penyebab,Pejamu & Lingkungan Stimulus
Sebelum Org Mulai Sakit
Interaksi
PENYEBAB PEJAMU
PenyakitManusia
Faktor LingkStimulus Penyakit
•
Fase Patogenesis
Reaksi PEJAMU thd STIMULUS
Patogenesis Dini Perub. Dini yg msh kecilPenyakit lanjut Penyembuhan
Proses penyakit dalam badan manusia
Peny. Lanjut Kematian
Peny. Dini Penyembhn KronisKetdkmampuan
HORISON
KLINIS Pemulihan
Patogenesis
Dini
Interaksi
PEJAMU & STIMULUS
1. TAHAP PRE PATOGENESIS (Stage of Susceptibility)Terjadi interaksi antara host –bibit penyakit –lingkungan , interaksi di luar tubuh manusia
Penyakit belum ditemukandaya tahan tubuh host masih kuat, sudah terancam dengan adanya interaksi tersebut. (tahap ini kondisi masih sehat)
2. TAHAP INKUBASI(Stage Of Presymtomatic Disease)
Bibit penyakit sudah masuk ke dalam tubuh host,
gejala penyakit belum nampak. Tiap penyakit
mempunyai masa inkubasi berbeda‐beda
beberapa jam, hari, minggu, bulan sampai
bertahun‐tahun
TAHAP INKUBASI : Dimulai dari masuknya bibit penyakit sampai sesaat sebelum timbulnya gejala.
•
Daya tahan tubuh tidak kuat, penyakit berjalan
terus terjadi gangguan pada bentuk dan
fungsi tubuh, penyakit makin bertambah
hebat dan timbul gejala.
HORISON KLINIK:
Garis yang membatasi antara tampak atau
tidaknya gejala penyakit
3. TAHAP PENYAKIT DINI (Stage of Clinical Disease)
Dihitung dari munculnya gejala penyakit.
•
Tahap ini pejamu sudah merasa sakit (masih ringan)penderita masih dapat melakukan aktifitas(tidak berobat)
•
Perawatan
Cukup dengan obat jalan menjadi masalah besar dunia kesehatan (jika tingkat pengetahuan & pendidikan masyarakat rendah)mendatangkan masalah lanjutan
yang makin besar Penyakit makin parah berobat memerlukan perawatan relatif mahal.
•
Akibat lain bahaya masyarakat luas menularkan kepada orang lain dan dapat menimbulkan KLB atau wabah.
4. TAHAP PENYAKIT LANJUT
•
Penyakit makin bertambah hebat
•
Penderita tidak dapat melakukan pekerjaan
•
Jika berobat umumnya telah memerlukan perawatan (bad rest).
5.TAHAP AKHIR PENYAKIT
•
Perjalanan penyakit akan berhenti.
•
Berakhirnya perjalanan penyakit beberapa keadaan yaitu :
a. Sembuh sempurnabaik bentuk dan fungsi tubuh kembali semula seperti keadaan sebelum sakit
b. Sembuh dengan cacat
Penderita sembuh kesembuhan tidak sempurna
ditemukan cacat pada pejamu. Kondisi cacat
cacat fisik, fungsional dan sosial.
c. Karier
Perjalanan penyakit seolah‐olah terhenti gejala
penyakit tidak tampak (dalam diri pejamu masih
ditemukan bibit penyakit) suatu saat penyakit
dapat timbul kembali (daya tahan tubuh menurun)
d. KRONISPerjalanan penyakit tampak berhenti gejala penyakit tidak berubahtidak bertambah
berat ataupun ringan
e. MENINGGAL DUNIA
Terhentinya perjalanan penyakit pejamu meninggal
dunia.(keadaan yang tidak diharapkan)
INFORMASI RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT BERMANFAAT
UNTUK :
- Diagnostik : Masa inkubasi pedoman penentuan jenis penyakit
- Pencegahan: Mengetahui rantai perjalanan penyakit mudah dicari titik potong yg penting dalam
upaya pencegahan penyakit
- Terapi : fase paling awal, lebih awal diberikan lebih baik hasil yang diharapkan.
PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT PES
MASA PRA –KESAKITAN
Sebelum Manusia Sakit
Agen Penyakit Inang
Yersinia pestis manuasia
(kokobasil)
Gram (‐)
Fam. EnterobacteriaceaeFaktor lingkungan
Tikus terinfeksi
pinjal tikus
MASA KESAKITAN PERJALANAN PENYAKIT PADA MANUSIA HORISON KLINIS
KESAKITAN DINI
- Timbul papula (benjolan kecil pada kulit
- Pustula (benjolan permukaan kulit bernanah)
- Karbunkel (bisul, bisul besar, radan pd folikel rambut & sekitarnya mjd satu/ tdk menunjukkan
reaksi jar setempat)
- Penyebaran daerah kulit petekie (bintik merak akibat perdarahan intra dermel/ submukosa,
vaskulitis (radang pembuluh darah) & perdarahan krn trombositopenia (jml trombosit < normal)
KESAKITAN DINI YANG MULAI NAMPAKBerdasar Aspek klinis, dibedakan beberapa type :
1.Type Bubonik
* Panas (> 41oC)
* Bubo (pembesaran, radang suparatif
kelenjar limfe) daerah inguinal (lipat paha)/
femoral (kaitan femur)/ aksila (ketiak)/
servical (leher)
* Takikardi (denyut jantung cepat > 100/mnt
2. Type Meningeal
* Komplikasi type bubonic tjd pd hr ke 7 –9
* Sakit kepala
3.Type Pneumonik (Radang Paru)
* Lemah Badan
* Sakit Kepala
* Vomitus (muntah)
4.Type Septikemik
* Pucat
* Lemah
5.Type Kutaneal
* Papula (penonjolan kecil pada kulit)
* Pustula ( Penonjolan permukaan kulit berisi nanah)
* Karbunkel(bisul besar, radang pada folikel rambut)
KESAKITAN LANJUT
Type 1. Bubonik
* Konvulsi ( kejang)sampai koma
* Konstipasi/ diare
* Koagulasi (proses pembekuan)intra vascular
Type 2. Meningeal
* Neck stiffnes ( kekakuan leher)
* Tanda kernig (otot betis nyeri bila tungkai
bawah di luruskan) positif berlanjut dengan
konvulsi (kejang) & koma.
Type 3. Pneumonik
* Febris (demam) & frustasi
* Batuk, Sesak nafas
* Muntah desertai sputum produktif & cair
* Ganguan Kesadaran
Type 4. Septikemik
* Delirium (keadaan eksitasi mental & motoris
pada kesadaran menurun) atau stupor (kesadaran
menurun) sampai koma.
* Gejala febris (demam)
* Kenaikan suhu badan terjadi ringan
Type 5. Kutaneal
- Purpura(perdarahan multipel dalam dalam kulit/ selaput lendir) meluas menjadi nekrotik
(kematian sel/ jaringan akibat kerusakan sel/ jaringan)
- Berlanjut menjadi ganggreng(kematian jar.
diikuti infeksi bakteri & pembusukan) daerah
tungkai & menimbulkan kehitam‐hitaman (black death)
TAHAP AKHIR PENYAKIT PES PADA MANUSIA
Type 1.
* Kegagalan faal jantung
* Kematian
Type 2.
* Kematian
Type 3.
* Meninggal pada hari ke 4 dan 5
Type 4.
* meninggal hari pertama 3 setelah timbul gejala fibris
Type 5.
* Kematian.
Mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian
langkah‐langkah didasarkan data/ keterangan bersumber hasil analisis/ pengamatan/ penelitian epidemiologi.
PENCEGAHAN
- > 3 : Primer, Sekunder & Tertier
-> 5 (Five Level Of Prevention) :
* Health promotion(Upaya promosi Kesehatan)
* Specific protection(Upaya proteksi Kesehatan )
* Early diagnosis and promt treatment
(Upaya diagnosis dini & tindakan segera)
* Disability limitation(Upaya pemberantasan akibat buruk)
* Rehabilitation(Upaya pemulihan Kesehatan)
LEVEL OF PREVENTION UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT PES
- Health promotionmenghindari kemunculan dari/ adanya faktor resiko
- Masa Pra‐Kesakitan
- UPAYA PROMOSI KESEHATAN :
1. Penyuluhan penduduk meningkatkan
kesadaran terhadap kesehatan lingkungan
2. Perbaikan rumah penduduk tidak mudah
menjadi sarang tikus
3. Pengendalian terhadap tikus dan pinjal
4. Pengendalian terhadap tikus
* mengatur waktu tanam
* perbaikan sanitasi lingkungan
* gropyokan, fumigasi dan trapping
* menggunakan rodentisida
* pengendalian biologis
* alat perekat
5. Pemberantasan Pinjal :
* survey rodent dan pinjal
* survey epidemiologi
* Insektisida
* perbaikan sanitasi
* Rat proofing memperbaiki
bangunan rumah
SPECIFIK PROTECTION
Upaya Proteksi KesehatanBertujuan mengurangi / menurunkan pengaruh penyebab serendah mungkin
- Vaksinasi penduduk daerah endemik, petugas laboratorium dan perawat kesehatan
Dewasa 0,5 ml sub‐kutan
1ml setelah 10 ‐28 hari
Diulang setiap 6 bl 0,5 ml (Haffkin vaccine)
- Pengobatanpencegahan petugas Kesehatan Tetrasiklin 250 mg/ jam selam 1 minggu
- Sulfonamik 2 gr/ hari selama 1 minggu
- Sanitasi Lingkungan
EARLY DIAGNOSIS AND PROMT TREATMENT
Upaya diagnosis dini & tindakan segera
- Ditujukan pada penderita/ dianggap menderia (suspect)/ terancam akan menderita
- Penemuan Kasus segera lapor kepada Dinas Kesehatan setempat dalam waktu 24 jam sejak
diketahui
DISABILITY LIMITATION
Upaya Pemberantasan akibat buruk(Pengobatan / Kurative)- Mencegah meluasnya penyakit/ timbulnya wabah & proses penyakit lebih lanjut.
* Isolasi diduga terbukti menderita sampai
yang bersangkutan dinyatakan
sembuh/ Isolasi setelah 2 –4 hari
mendapat antibiotika
- Pengobatan dengan antibiotik
* Streptomisin 30 mg/ kg BB/ hari secara
intramuscular 2 –4 x sehari.
Untuk anak‐anak 20 –30 mg/ kg BB / hari
* Tetrasiklin diberikan pada hari ke 4 selama
10 –14 hari,
Dosis loading 15 mg/ kg BB/ hari dlm 4 x
pemberian sampai hari pengobatan 10 –14
Pengobatan dengan antibiotik
- Kloramfenikol dosis 50 ‐75 mg/ kg BB/hari
intravena 4 x pemberian selama 10 hari
- Trimetoprim –sulfametoksazol
- Sulfadiazin 12 g/ hari selama 4 ‐7 hari dosis
awal 4 gdilanjutkan 2 g tiap jam sampai
tercapai suhu badan normal,
diteruskan 500 mg tiap 4 jam sampai
hari 7–10.
Penggunaan Sulfadiazuin disertai pemberian
Sodium Bikarbonat
REHABILITATION
Upaya Pemulihan Kesehatan (rehabilitasi)- Usaha untuk mencegah terjadinya akibat samping daripenyembuhan penyakit & pengembalian fungsi fisik, psikologik dan sosial.
* Pemberian makanan yang cukup gizi
* Sesuai dengan Type
Contoh :
Type Pneumonik latihan pernafasan
Type Meningeal therapi pekerjaan
sekuele ( gejala sisa)
TINGKATAN PENCEGAHAN SCR UMUM :
a. Pencegahan Primordial(Primordial prevention)
b. Pencehan tingkat pertama(Primary prevention)
Promosi kesehatan dan pencegahan khusus
c. Pencegahan tingkat kedua(secondaryprevention)
diagnosis dini serta pengobatan tepat.
d. Pencegahan tingkat ketiga(tertiary prevention) pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi.
a. PENCEGAHAN PRIMORDIAL
- Tujuan : untuk menghindari kemunculan
adanya faktor resiko
- Memerlukan peraturan yang tegas dari yang berwenang tidak melakukan hal‐hal yang beresiko
timbulnya penyakit tertentu
- Contoh : Melarang menebang pohon
banjir kejadian Diare
b. PENCEGAHAN TINGKAT PERTAMA (Primary Prevention)
- Sasaran Faktor penyebab, Lingkungan & Pejamu
Penyebab menurunkan pengaruh serendah mungkin
(desinfeksi, pasteurisasi, strerilisasi, penyemprotan
insektisida) memutus rantai penularan.
Lingkungan perbaikan lingkungan fisik air bersih, sanitasi
lingkungan & perumahan, dll
Pejamu perbaikan status gizi, status kesehatan, pemberian
imunisasi
c. PENCEGAHAN TINGKAT KEDUA (Secondary Prevention)
Sasaran _ pada penderia / dianggap menderita
(suspect) & terancam menderita
Tujuan : diagnosis dini & pengobatan tepat(mencegah meluasnya penyakit/
timbulnya wabah & proses penyaki lebih lanjut/ akibat samping & komplikasi)
Usaha pencarian penderita, pemeriksaan CPN, pemberian chemoprophylakxis(Prepatogenesis /
patogenesis penyakit tertentu.
d. PENCEGAHAN TINGKAT KETIGA(Tertiary Prevention)
Sasaran _ penderita penyakit tertentu
Tujuan_mencegah jangan sampa mengalami cacat & bertambah parahnya penyakit juga kematian
dan rehabilitasi( pengembalia kondisi fisik/ medis, mental/psikologis & sosial)
KLASIFIKASI PENYAKIT
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN AKURASI DIAGNOSIS SETELAH MEMPELAJARI HASIL‐HASIL DARI BEBERAPA CARA PEMERIKSAAN :
PENGKLASIFIKASIAN PENGELOMPOKAN
A.PENYAKIT MENULAR (INFEKSI)
- Melalui air
- Melalui udara
- Melalui Kelamin
- Melalui binatang
B. PENYAKIT NON INFEKSI (TDK MENULAR)
- Penyakit jantung
- Penyakit kanker
- Penyakit Metabolik
KLASIFIKASI PENYAKIT MENURUT ICD (International Classification Of Desease)
1984 WHO Pedoman KP & No Kode setiap penyakit
17 Kelompok Utama menurut ICD
17 KELOMPOK UTAMA PENYAKIT MENURUT ICD
1.Penyakit infeksi & parasit
2.Neoplasma
3.Penyakit endokrin, nutrisi & metabolik dan gangguaan imunitas
4.Penyakit darah & organ pembuluh darah
5.Gangguan mental
6.Sistem saraf dan alat indra
7.Sistem peredaran darah
8.Sistem pernafasan
9.Sistem pencernakan
10.Sistem Kencing dan kelamin
11.Komplikasi Kehamilan, persalinan & nifas
12.Kulit dan jaringan bawah kulit
13.Sistem otot rangka dan jaringan ikat
14.Kelainan bawaan
15.Keadaan tertentu dari masa perinatal
16.Gejala, tanda & keadaan tidak jelas
17.Cedera dan keracunan
Pengelompokan menurut ICD IX Kode tertentu :
3 digit pertama Kode kelompok Utama
3 digit berikut Nomor untuk sub kelompok
AKHIR 1992 ICD Rev.X tdk sama ICD IX.
ICD X lebih sederhana ICD IX
Misal : Kode untuk gol. Penyakit Sirkulasi
Kode I ( huruf I)
Contoh : Kode ICD X
Deseases of the Circulatory sistem (100‐199).
PENGERTIAN PENYAKIT MENULAR & TIDAK MENULAR
- Penyakit Menular :
Suatu keadaan sakit yang disebabkan
oleh suatu mikroorganisme/ racun yang
dikeluarkan, ditularkan secara langsung /
melalui perantara.
Hubungan : Host‐Agent–Lingkungan
- Penyakit Non Menular :
Dalam proses perkembangan penyakit tidak ditemukan Agent Biologis yg jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar